Sabtu, 17 Agustus 2013

Hujan Di Hari Proklamasi

17 Agustus 2013 tepat pukul 16.00 WIB saat rintihan air jatuh dari atas langit menghantam atap rumah dengan irama yang merdu, ku sebut mereka sebagai teman pembawa kenyamanan dan keharmonisan. Tanpa sepatah kata yang mampu keluar dari bibir lebih baik ku tuangkan perasaan ini melalui coretan tak berguna ini ...

Ketika ku melihat tetesan air hujan membasahi daun-daun, dahan kering, dan ayam menggigil kedinginan berteduh di bawah pohon itu, aku selalu merasa hidupku selalu indah dan tak bisa ku pungkiri untuk selalu mensyukurinya. Betapa nikmatnya anugerah yang telah Allah berikan kepada manusia di muka bumi ini, dan tanpa disadari mereka justru menyombongkan dirinya dengan keangkuhannya dengan tidak mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan. Mereka menutupi semua indranya membiarkan semua kehidupan berjalan seperti yang ia pinta. Ahh, mereka tidak peduli dengan dirinya sendiri yang termasuk orang-orang merugi ...

Sudahlah, enam puluh delapan tahun negeri tercintaku ini merdeka. Namun masih saja belum berubah semua keangkuhan yang dimiliki manusia dengan tidak mau bersyukur atas apa yang dimilikinya sekarang. Merdeka kan diri sendiri dari keangkuhan dan kesombongan mungkin lebih baik, baru kemudian merdeka kan apa yang diinginkan ...

Dirgahayu Indonesiaku :)
 
Copyright (c) 2010 Zona 21. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.